Rabu, 09 Mei 2012


AJARKAN BERTOLERANSI  MELALUI PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME


BLORA,
Adanya gerakan radikalisme yang telah  merambah ke dunia pendidikan hendaknya perlu diwaspadai bersama, sehingga budaya kekerasan tidak semakin mewarnai pola pikir anak didik. Untuk itu, diperlukan sikap menegakkan perdamaian antar sesama di lingkungan sekolah yang perlu diajarkan oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pendidikan Multikultural. Demikian sambutan yang diungkapkan oleh Ketua panitia Seminar  Pendidikan yang diselenggarakan oleh MGMP PAI tingkat SMA/MA/SMK, Drs. Masngud, M.Pd  di aula Kementerian Agama Blora pada Senin,7 Mei 2012.
Acara seminar yang bertema  “Pendidikan Agama Berbasis Multikultural”  tersebut dihadiri oleh Guru PAI tingkat SMA sebanyak 25 orang, SMK 40 orang dan MA 8 orang, pengawas 2, dan undangan lainnya dengan sponsor dari penerbit Erlangga.
Pada acara pembukaan, Kepala Kankemenag Blora Drs. H. Tri Hidayat melalui Kasubag TU, Drs. H Dwiyanto, M.Ag menyatakan dewasa ini pendidikan di Blora sudah seharusnya menjunjung tinggi perbedaan dengan kebersamaan dan selalu menjaga kekompakan, sehingga mampu meminimalisir konflik yang terjadi terutama yang bermuatan agama.Guru PAI mempunyai peran yang besar dalam memberi bekal siswa untuk bersikap toleran di tengah arus globalisasi, serta bisa meminimalisasi efek negatif kepentingan berbagai pihak yang memperburuk citra Islam. Oleh karena itu, perlu ditanamkan pula tentang kearifan, pemahaman keragaman, dan persaudaraan untuk mewujudkan masyarakat harmonis dalam berbangsa dan bernegara dan pendidikan merupakan strategi jitu untuk menanamkan nilai nilai tersebut sejak dini. “selain itu, adanya karnaval budaya akhir akhir ini perlu dicermati seksama, supaya siswa tidak tertanam bdaya yang  menyimpang jauh  dari ajaran Islam” ujarnya serius. Pihak Kemenag Blora cukup apresiatif dengan adanya acara seminar tersebut untuk memberikan wawasan pendidikan multikulturalisme bagi guru PAI di Blora.  
Sementara itu, Pembina pendamping MGMP PAI SMA/SMK Kabupaten Blora, Drs. Ali Rozaq, M.PdI mendukung upaya MGMP PAI untuk terus meningkatkan berbagai model pembelajaran dan peningkatan pemahaman yang luas sehingga ajaran Islam bisa dipahami secara baik dan benar bagi generasi yang akan datang.
Seminar yang menghadirkan narasumber  dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Abdul Munip, M.Ag itu mengupas tuntas tentang urgensi pendidikan multicultural karena realitas di daerah terjadi beragam agama, ekonomi, jenis kelamin, sosial, budaya sehingga perlu ditanamkan pada siswa untuk belajar hidup dalam perbedaan, membangun aspek saling percaya, pengertian, saling menghargai, terbuka dalam berfikir, dan rekonsiliasi konflik. Maka semangat multikulturalisme seharusnya mewarnai semua aktifitas pembelajaran agama Islam melalui kurikulum, metode pembelajaran, dan aktifitas di luar kelas melalui penanaman nilai kebersamaan, tenggang rasa, kasih saying, tolong menolong dan rela berkorban. Namun demikian, adanya pendidikan tersebut jangan sampai terjebak pada kehilangan ajaran  agama dan budaya sendiri, sinkritisme agama, penerimaan budaya tertentu yang tidak sesuai dengan agama dan budayanya sendiri  serta perlu pemahaman Agama secara sempurna sehingga makana jihad dan toleransi bisa dipahami secara luas. (Ima)